Salah satu cara terbaik untuk membuat pembelajaran digital berkesan adalah dengan memasukkannya ke dalam aktivitas kolaboratif. Kegiatan kolaboratif melibatkan peserta pelatihan dengan rekan-rekan mereka baik secara langsung atau, seperti yang lebih sering terjadi akhir-akhir ini, dari jarak jauh melalui alat online. Dengan begitu banyak keunggulan, tak heran jika banyak sekali platform kolaborasi bermunculan di mana-mana. Sekarang mari kita lihat 10 platform pembelajaran kolaboratif yang paling menjanjikan di Internet. 1. EdApp EdApp adalah LMS yang mudah diterapkan yang membuat pembuatan kursus online menjadi mudah dan tidak bergantung pada perangkat. Ini juga menggabungkan teknik pembelajaran yang berbeda untuk pembelajaran aktif dan pembelajaran interaktif. Pendidik dapat masuk dan segera mengubah konten kursus mereka menjadi eLearning dengan berbagai jenis elemen interaktif, seperti kuis, peta gambar, survei, permainan, dan video. Pembelajaran kolaboratif dapat diwujudkan di beberapa bagian EdApp. Salah satu yang paling mencolok adalah pada fitur Diskusi dan Tugas. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi secara real-fourth dimension satu sama lain untuk mendiskusikan topik untuk kolaborasi tim. Ini bisa membuat mereka benar-benar mendalami suatu topik karena mereka berbagi pengetahuan dan pendapat mereka secara langsung dengan orang lain. Ini juga mencakup fitur yang disebut Kelas Virtual. Ini memanfaatkan alat komunikasi seperti Zoom dan Microsoft Teams untuk memungkinkan konferensi video dalam pelajaran, yang sangat bagus untuk kolaborasi. Selain itu, EdApp memungkinkan pembelajaran berbasis tim dengan memungkinkan pelajar untuk mengirimkan konten mereka sendiri, seperti video dan gambar. Hal ini membuat kolaborasi dalam tugas menjadi lebih menarik. 2. kendur Slack adalah alat yang sering dikaitkan dengan startup dan perusahaan fleksibel lainnya. Slack adalah alat yang meningkatkan konsep email. Ini memungkinkan pengguna untuk membuat percakapan berdasarkan topik di mana mereka dapat melakukan panggilan, berbagi file, dan menghubungkan aplikasi. Berkolaborasi dengan Slack dalam konteks pelatihan kini menjadi lebih sering. Kursus dapat dengan mudah diurutkan ke dalam kelompok-kelompok berukuran kelas serta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, selain memungkinkan ruang untuk bersosialisasi online atau jam kantor pelatih. Slack memberi Anda banyak fungsi yang dapat Anda manfaatkan saat menyiapkan tugas kolaboratif, seperti kemampuan untuk menambahkan aplikasi pihak ke-3. Zoom, misalnya, dapat diintegrasikan untuk memungkinkan pertemuan online di mana pelajar dapat mendiskusikan proyek mereka bersama. 3. Kerajaan Pembuat Makers Empire adalah alat desain 3D yang memperkenalkan peserta didik pada Blueprint Thinking dan menggunakan keterampilan STEM untuk memecahkan masalah. Ini memiliki antarmuka yang dapat diakses sehingga mudah bagi pelajar untuk memulai, sementara juga memiliki dasbor instruktur dan banyak rencana pelajaran yang telah dibuat sebelumnya untuk membantu pendidik. Makers Empire dapat digunakan secara kolaboratif dengan merancang pelajaran berdasarkan suatu masalah. Siswa dapat bekerja sama untuk merancang solusi dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. iv. Minecraft – Edisi Pendidikan Minecraft adalah batu ujian budaya bagi hampir semua pelajar akhir-akhir ini, dan telah mempertahankan perannya terlepas dari banyak produk serupa lainnya. Di Minecraft, pemain berkumpul untuk bertahan hidup di lingkungan belajar yang tidak bersahabat dengan membangun tempat perlindungan, mengolah sumber makanan, dan menjelajahi sumber daya. Dengan Edisi Pendidikan, guru mendapatkan kekuatan menarik dari Minecraft bersama dengan alat manajemen kelas, proses masuk yang aman, dan banyak rencana pelajaran bawaan. Dengan Minecraft, kolaborasi sudah ada di dalamnya. Peserta didik akan saling berkolaborasi untuk melakukan berbagai kegiatan seperti menulis kode, melakukan eksperimen, mengekspresikan diri secara artistik, dan memecahkan masalah. 5. Google Dokumen Google menawarkan banyak alat produktivitas yang dapat diakses secara bebas di Internet. Ini termasuk Spreadsheet untuk spreadsheet, Slide untuk presentasi, dan Documents untuk pengolah kata. Semua produk ini mendukung pembelajaran kolaboratif karena dapat diedit oleh banyak orang sekaligus, tetapi Dokumen mungkin yang paling sederhana untuk memulai. Dengan Google Documents, Anda dapat dengan mudah menyiapkan file untuk dibagikan kepada siapa pun dengan mengirim undangan email atau memberi siapa pun yang memiliki tautan ke halaman akses untuk mengubah file. Siswa dapat melihat secara real-time di mana orang lain sedang mengedit file, membuat kolaborasi jarak jauh menjadi mudah. 6. StoriumEDU StoriumEDU adalah permainan menulis kolaboratif untuk pendidikan literasi. Ini memiliki beberapa fitur unik yang memaksa pelajar untuk terlibat dalam penulisan kreatif. Misalnya, menggunakan kartu prompt yang mempengaruhi pengembangan plot. Selain itu, memungkinkan siswa untuk membuat dan mengontrol karakter individu mereka sendiri dalam sebuah cerita. Kolaborasi diwujudkan dengan dua mekanisme membiarkan siswa mengontrol karakter mereka sendiri dan memberi mereka kesempatan untuk memainkan kartu cerita mereka. Hasilnya adalah pengalaman literasi bersama yang memungkinkan siswa meningkatkan kemampuan dan hasil menulis mereka karena mereka jauh lebih terlibat dalam aspek sosial. 7. spiral Spiral adalah platform yang dapat digunakan untuk melakukan tugas kelas sehari-hari dari jarak jauh. Ada lima aktivitas utama di Screw Quickfire Lite untuk mengajukan pertanyaan langsung, Quickfire untuk kuis terencana, Diskusi untuk presentasi dengan elemen diskusi, Team Up untuk siswa membuat presentasi kolaboratif, dan Prune untuk mengubah video publik menjadi obrolan langsung dengan pertanyaan . Salah satu cara terbaik untuk membuat siswa berkolaborasi adalah dengan menggunakan Team Upwardly. Team Up tidak hanya memberi siswa manfaat belajar dengan teman sebaya, tetapi juga melacak kontribusi setiap siswa. Itu dapat membuat penilaian kinerja individu dalam proyek kelompok lebih mudah bagi guru. 8. Lukisan dinding Mural menciptakan ruang kerja di mana peserta didik dapat berinteraksi secara digital untuk membuat diagram. Peserta didik dapat berkumpul untuk melakukan brainstorming daftar, diagram alur, diagram, dan gambar. Berkolaborasi dengan Mural semudah membuat tugas di mana kelompok siswa harus melakukan brainstorming suatu topik. Alih-alih hanya menuliskan pemikiran mereka di atas kertas, mereka dapat secara dinamis membagikannya satu sama lain dan dengan seluruh kelas. nine. Padlet Alat lain yang berguna untuk kolaborasi adalah Padlet. Ini adalah aplikasi web yang memungkinkan pengguna memposting catatan ke dinding digital. Ini memberi Anda delapan tata letak berbeda yang dapat Anda pilih, termasuk beberapa tata letak yang sangat berguna untuk pendidikan seperti garis waktu, kanvas, dan tata letak peta. Ide untuk pembelajaran kolaboratif dengan aplikasi ini tidak ada habisnya. Anda dapat mencoba meminta siswa menempelkan catatan ke dinding untuk merangsang diskusi tentang suatu topik, kemudian meminta siswa lain membalas dengan catatan mereka sendiri. ten. Poplet Popplet adalah aplikasi untuk membuat peta pikiran. Hal ini memungkinkan pelajar Anda untuk memvisualisasikan ide-ide mereka dalam format yang mudah dibagikan dengan kelompok dan kelas mereka. Kolaborasi dicapai secara real-time saat pelajar bekerja sama di peta pikiran mereka. Mereka dapat meninggalkan komentar pada node individu, atau mereka dapat membuat node mereka sendiri untuk ditambahkan ke peta. Hanya karena belajar itu jauh, bukan berarti peserta didik harus merasa jauh. Pembelajaran sosial masih bisa terjadi karena teknologi dan inovasi telah membuka metode pengajaran baru. Dengan kolaborasi online, guru dan peserta didik tetap dapat bekerja sama untuk memetik manfaat dari pembelajaran sosial. Daftar ke EdApp gratuitous sekarang! Mengapa Menggunakan Solusi Pembelajaran Kolaboratif? Ada banyak alasan mengapa Anda harus mengubah tugas menjadi aktivitas komunal. Beberapa alasan tersebut antara lain Mempersiapkan peserta didik untuk situasi dunia nyata Menempatkan materi pendidikan ke dalam konteks untuk pembelajaran yang lebih dalam Membuka peserta didik untuk perspektif baru untuk memahami masalah Memberikan kesempatan peserta pelatihan untuk komunikasi dan kepemimpinan
PengertianTableau untuk analisis data. Tableau bertujuan untuk membuat data menjadi lebih mudah untuk diakses melalui visualisasi data - EKRUT. Tableau adalah platform Business Intelligence untuk membantu dalam melihat dan memahami data. Platform ini merupakan hasil dari proyek ilmu komputer di Stanford yang didirikan pada tahun 2003.
Pada era teknologi informasi saat ini, ada banyak istilah baru yang kita kenal dalam keseharian, salah satunya adalah apa yang disebut kolaborasi digital. Istilah ini menjadi salah satu tatanan baru dalam masyarakat digital, dimana penerapannya sendiri menjadi sangat penting. Boleh dibilang, ini menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Banyak dari kita saat ini mungkin tak asing lagi dengan segala sesuatu yang berbau’ online, dari belanja online, transportasi online, bahkan belajar online. Ini semua merupakan salah satu perubahan dalam peneraan kolaborasi masyarakat digital. Kolaborasi digital sendiri, secara konsep dapat diartikan sebagai suatu kerjasama untuk berbagi informasi dan menghasilkan tujuan bersama. Jadi konsep ini memungkinkan penggabungan beberapa industri sekaligus. Beberapa pelaku industri dengan menggunakan sebuah teknologi, misalnya aplikasi atau perangkat lain yang berkaitan dengan teknologi untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan masing-masing. Dalam konsep kolaborasi di era digital saat ini, banyak bermunculan perangkat lunak atau platform yang bisa digunakan sebagai media untuk melakukan kolaborasi dalam masyarakat digital. Adapun beberapa perangkat lunak dan platform yang digunakan dalam teknologi kolaborasi digital, diataranya 1. Aplikasi Rapat Online Aplikasi rapat online umumnya dapat berjalan di berbagai perangkat, termasuk komputer pribadi, seluler atau berbasis web yang diakses melalui internet menggunakan browser. Selain itu, aplikasi rapat online juga perlu memiliki sistem keamanan yang baik agar kerahasiaan dan privasi pengguna dapat tetap terjaga. Beberapa contoh software yang dapat digunakan sebagai aplikasi rapat online termasuk Zoom, Googlemeet, cisco webex, Skyoe dan Facetime. 2. Aplikasi Pengirim Pesan Instant Messenger Saat bekerja dengan sebuah tim, tentunya kita membutuhkan cara untuk saling berkomunikasi dengan sesama anggita tim. Tidak hanya melalui rapat online, tetapi juga melalui pesan singkat. Pesan-pesan ini dapat dikirim melalui obrolan klub atau secara langsung dalam tim. Baca juga Pengertian dan Jenis Kolaborasi Digital Untuk menampung pesan-pesan yang akan dikirimkan itu tentunya kita membutuhkan sebuah perangkat atau platform. Saat ini, siapa yang tidak kenal dengan WhatsApp, Line, ataupun Telegram. Kesemuanya ini, saat ini menjadi aplikasi pengirim pesan yang paling banyak digunakan. 3. Aplikasi Pengelola Email Seperti namanya aplikasi pengelola email digunakan untuk menerima, membaca, mengirim dan mengelola email. Aplikasi ini secara tidak langsung akan memberikan kenyamanan bagi penggunakanya. Beberapa aplikasi pengelola email mengizinkan pengguna menerima, membaca, dan mengelola email dari beberapa alamt email berbeda. Saat ini, aplikasi pengelola email yang dikenal dan banyak digunakan diantaranya Mailbird, Hiri, Opera Mail, Mozilla Thunderbird dan Microsoft Outlook. 4. Perangkat LUnak Desain Saat ini aplikasi perangkat lunak desain banyak sekali digunakan. Dalam penggunaannya aplikasi ini sudah menggunakan konsep kolaborasi dimana pengguna dapat melakukan kolaborasi yang menangani sebuah pekerjaan secara bersama-sama. Pada aplikasi ini kita juga dapat bekerja, melihat dan mengedit secara bersama-sama. Aplikasi yang digunakan dalam kolaborasi perangkat lunak desain adalah Adobe Creative Cloud. Ini merupakan seperangkat aplikasi dan layanan dari Adobe Inc yang memberikan pengguna akses ke berbagai perangkat lunak yang digunakan untuk desain grafis, pengeditan video, pengembangan web, fotografi, dan lainnya secara bersama-sama. 5. Perangkat Lunak Dokumen Saat kita bekerja dalam tim, adakalanya kita perlu mengerjakan dokumen yang akan diselesaikan bersama. Misalnya seperti siswa yang diberikan tugas untuk membuat sebuah laporan berkelompok. Dalam hal ini, anggota kelompok akan bekerja melengkapi beberapa bagian lalu menggabungkannya menjadi laporan akhir. Saat ini, sudah banyak software yang bisa digunakan untuk membuat dokumen secara kolaboratif. Beberapa aplikasi itu termasuk Google Docs, Office Online Etherpad dan Zoho. 6. Software Tools Saat ini banyak sekali pengembangan software yang bersifat open source yang secara kolaboratis dilengkapi oleh para pengembang. Karena itu, pengembang perlu membagikan pekerjaan yang sudah selesai diposting ulang oleh pengembang lain. Hal yang sama terjadi pada saat sedang mengerjakan proyek pengembangan perangkat lunak, akan sering terjadi kolaborasi dengan anggota tim lain. Nah, disinilah dibutuhkan aplikasi untuk berbagi kepada rekan satu tim. Ada banyak layanan di luar sana yang menyediakan tempat untuk menempatkan perangkat lunak yang sudah dikembangkan untuk diteruskan kepada pihak lain. Beberapa aplikasi itu meliputi GitHub, BitBucket, Gitlab dan Fobugs. Please follow and like us
Contohpemikiran inovatif selanjutnya adalah penciptaan sistem operasi Android. Keberadaannya memberi kemudahan bagi setiap orang untuk menggunakan handphone. Berkat Android, handphone bukan hanya perangkat komunikasi, tetapi juga sarana hiburan, dan bahkan alat untuk bekerja. Nah, itulah pembahasan menyeluruh terkait pemikiran inovatif.
Contoh perilaku kolaboratif – Sebelum memasuki dunia kerja, ternyata ada beberapa hal penting yang wajib dimiliki oleh setiap individu, salah satunya adalah kemampuan kolaboratif. Di mana kemampuan kolaboratif menjadi salah satu soft skill penting yang wajib kalian miliki sebelum memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting sekali karena di dunia kerja profesional, skill kolaboratif memang selalu dibutuhkan. Sebagai contohnya, ketika kalian akan menjalankan proyek dengan department lain. Tentunya, kemampuan kolaboratif memiliki peran yang cukup penting untuk menunjang pekerjaan yang sedang dilakukan. Nah, untuk lebih jelasnya, kalian bisa membaca ulasan mengenai kemampuan kolaboratif hanya di dalam artikel ini selengkapnya. Pengertian Kemampuan KolaboratifJenis-Jenis Kemampuan Kolaboratif1. Internal Collaboration2. External Collaboration3. Team Collaboration4. Cross Departemental5. Community Collaboration6. Virtual Collaboration7. Cloud Collaboration8. Strategic Alliance9. Network CollaborationManfaat Kemampuan Kolaboratif1. Mampu Menyelesaikan Permasalah Dengan Cepat2. Lebih Bisa Mengenal Diri Sendiri3. Bisa Saling Belajar Antara Satu Sama Lainnya4. Produktivitas Kerja Semakin Meningkat5. Atmosfer di Tempat Kerja Jadi Lebih Positif6. Lebih Memudahkan Dalam Akses KomunikasiTips Mudah Meningkatkan Kemampuan Kolaboratif1. Aktif Mendengarkan2. Selalu Bersikap Terbuka3. Selalu Menjaga Komunikasi4. Mencoba Mengerjakan Proyek Baru5. Miliki Pemikiran Secara TerbukaContoh Kemampuan Kolaboratif1. Pembelajaran Per Kelompok2. Diskusi Antar DivisiKategori Ilmu Berkaitan PsikologiArtikel Psikologi Pengertian Kemampuan Kolaboratif pixabay Sebelum memasuki pembahasan tentang kemampuan kolaboratif secara lebih dalam, kita akan membahas tentang pengertian dari kemampuan kolaboratif itu sendiri. Kemampuan kolaboratif adalah suatu praktik kerja yang mana nantinya menjadikan para pekerja akan melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan serta kebutuhan bisnis. Kegiatan ini akan lebih memungkinkan individu untuk bersama dan saling bahu-membahu agar makin mudah untuk mencapai target bisnis yang sudah ditetapkan secara bersama sebelumnya. Cara kerja dari kemampuan kolaboratif sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu secara synchronous dan asynchronous. Di mana kemampuan kolaboratif synchronous akan lebih mengacu terhadap praktik kerja dari setiap pekerja yang akan berinteraksi secara real time, misalnya pada rapat online. Sedangkan untuk kemampuan kolaboratif asynchronous adalah proses kerja sama yang memiliki sifat lebih fleksibel. Misalnya seperti tindakan mengunggah dokumen atau anotasi ke dalam Google Sheets. Seiring berjalannya waktu kemampuan kolaboratif untuk saat ini dianggap sebagai suatu kemampuan yang begitu penting dan harus dimiliki oleh setiap pekerja. Hal ini karena kemampuan kolaboratif akan memberikan dorongan kerjasama dengan lebih baik bersama dengan pekerja atau individu lain yang ada di suatu kantor. Selain itu, sebagian besar lingkungan kerja saat ini akan membutuhkan karyawan yang sudah memiliki kemampuan kemampuan kolaboratif. Bahkan, dalam kemampuan kolaboratif juga mencakup beberapa hal penting, mulai dari berbagai perspektif, mengelola prioritas dari setiap orang yang ada di dalam kelompok, menjadi pendengar yang aktif, saling menghormati antara satu sama lain, saling memberikan empati. Jenis-Jenis Kemampuan Kolaboratif pixabay Kemampuan kolaboratif dibagi menjadi beberapa jenis. Di mana setiap jenis kemampuan kolaboratif dalam dunia kerja ini akan memiliki pengertian dan fungsinya masing-masing. Agar makin jelas, berikut adalah beberapa jenis kemampuan kolaboratif yang bisa kalian baca selengkapnya. 1. Internal Collaboration Internal collaboration kerjasama yang akan dilakukan oleh satu individu atau grup dalam sebuah perusahaan yang sama. 2. External Collaboration External collaboration merupakan kerjasama yang akan dilakukan oleh seorang pekerja atau grup yang bekerjasama dengan pihak pekerja atau grup dari perusahaan lainnya. 3. Team Collaboration Team collaboration merupakan kerjsama yang akan dilakukan oleh antara seorang dengan orang lain yang berada di dalam satu tim. Kerjsama ini juga masuk ke dalam internal collaboration. 4. Cross Departemental Cross departemental masuk ke dalam golongan internal collaboration yang nantinya pada satu departemen perusahaan akan melakukan kerjasama dengan departemen lainnya. 5. Community Collaboration Community collaboration merupakan kolaborasi antara seorang individu yang akan bekerjasama dengan individu lain yang memiliki ketertarikan yang sama dengannya. 6. Virtual Collaboration Virtual collaboration adalah salah satu jenis kolaborasi yang akan memanfaatkan aplikasi tertentu untuk kerjasama maupun komunikasi antara satu individu dengan seluruh anggota yang ada di dalam suatu tim meskipun lokasi yang setiap anggota berbeda antara satu dengan lainnya. 7. Cloud Collaboration Cloud collaboration masih masuk ke dalam jajaran virtual collaboration yang lebih menekankan pada kerjasama dengan memanfaatkan software berbasis cloud. 8. Strategic Alliance Strategi alliance masih masuk ke dalam golongan external collaboration. Dimana akan ada kerjasama antara dua perusahaan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. 9. Network Collaboration Terakhir, ada network collaboration yang merupakan kolaborasi antara individu dengan pihak lain untuk mendapatkan tujuan pribadi. Manfaat Kemampuan Kolaboratif Kemampuan kolaboratif merupakan salah satu jenis kemampuan yang wajib banget dimiliki oleh setiap pekerja yang berada di dunia kerja profesional. Hal ini karena mereka yang sudah memiliki kemampuan kolaboratif akan lebih memungkinkan untuk membuang ego serta mampu bekerjasama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan bisnis. Selain itu, kemampuan kolaboratif akan memberikan banyak manfaat yang sudah mulai bisa menguasai kemampuan tersebut. Nah, berikut ini ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh ketika menggunakan kemampuan kolaboratif. 1. Mampu Menyelesaikan Permasalah Dengan Cepat Ketika kalian melakukan kerjasama dengan pihak atau tim lain, tentunya kalian akan berhadapan dengan banyak orang dengan kemampuan profesional dalam bidang masing-masing. Membangun kolaborasi akan bisa membantu untuk menghasilkan berbagai macam jenis pikiran, sehingga penyelesaian masalah juga bisa dari berbagai macam perspektif yang ada. Dengan hal ini kemungkinan untuk menyelesaikan permasalahan juga akan semakin cepat. Sebagai contohnya adalah ketika tim marketing dengan sales sedang menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan customer. Dalam hal ini akan memerlukan suatu diskusi untuk menghadapi permasalahan yang ada. Dari diskusi yang dilakukan keduanya nantinya akan menghasilkan berbagai macam pemikiran solusi dari masing-masing kepala. Ketika semua solusi dari masing-masing sudah terkumpul yang dilanjutkan dengan mencari solusi yang paling masuk akal serta jika dijalankan akan bisa lebih efektif dan lebih efisien. Cara ini bisa dilakukan untuk mengidentifikasi sebuah masalah agar dapat mengetahui gambaran besar dan juga solusi yang ada. 2. Lebih Bisa Mengenal Diri Sendiri Kemampuan kolaboratif merupakan kemampuan yang lebih memungkikan bagi seorang individu untuk bisa mengenal dirinya sendiri. Mulai dari kelebihan hingga kekurangan yang dimiliki oleh dirinya pribadi. Ketika sedang melakukan kerjasama dengan pihak lain, secara tidak langsung kalian akan tahu apa kemampuan yang paling bisa ditonjolkan dan bagian apa yang masih perlu bantuan dari pihak lain. Kondisi ini tak hanya akan kalian rasakan, tetapi dari rekan kerja yang berada di satu tim dengan kalian akan turut merasakannya. Hal ini akan menjadikan kalian lebih mudah melengkapi antara satu sama lainnya. 3. Bisa Saling Belajar Antara Satu Sama Lainnya Salah satu manfaat yang diberikan oleh kemampuan kolaboratif ketika diterapkan dalam dunia kerja adalah kalian akan mampu belajar bekerjasama dengan pihak lain. Setiap kolaboratif yang dilakukan, kalian akan bisa mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari orang lain. Dengan suasana yang terbangun seperti itu, kalian akan mampu bekerja lebih produktif hingga akhirnya mengalami peningkatan. 4. Produktivitas Kerja Semakin Meningkat Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika kemampuan kolaboratif bisa meningkatkan produktivitas kerja yang kalian lakukan. Hal ini karena proses kerjasama yang kalian bangun dengan rekan kerja akan memudahkan dalam proses kerja. Bahkan waktu yang dibutuhkan juga tergolong lebih cepat dibandingkan bekerja secara mandiri. Menariknya lagi ketik ada masalah atau isu tak terduga, kalian akan menjadi lebih praktis lagi ketika memiliki kemampuan kolaboratif. 5. Atmosfer di Tempat Kerja Jadi Lebih Positif Manfaat yang didapatkan dari memiliki kemampuan kolaboratif yang selanjutnya adalah dapat menciptakan atmosfer yang lebih positif di tempat kerja. Hal ini bisa terjadi karena moral serta semangat kalian dan rekan di kantor akan terus berkembang secara lebih baik ketika kalian aktif bekerjasama. Tingkat kepercayaan dan kualitas kerja di department kalian juga akan semakin meningkat ketika tim yang kalian tempati menerapkan kemampuan kolaboratif. 6. Lebih Memudahkan Dalam Akses Komunikasi Kemampuan kolaboratif memiliki tujuan agar bisa memudahkan dalam proses komunikasi yang ada antara diri kalian pribadi dengan rekan atau atasan yang ada di kantor. Dengan pertemuan dan jadwal kerja yang bisa terjadi secara real time, akan menjadikan kalian lebih mudah untuk terbuka dalam komunikasi terhadap rekan kerja atau atasan. Hasil yang didapatkan adalah akan ada percakapan mengenai tugas, feedback, deadline, dan hal lain juga akan tampak lebih jelas lagi. Tips Mudah Meningkatkan Kemampuan Kolaboratif pixabay Setelah kalian tahu seberapa pentingnya kemampuan kolaboratif dalam dunia kerja. Maka kalian juga harus tahu bagaimana cara meningkatkan kemampuan kolaboratif dalam diri seseorang. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan kolaboratif dalam diri kalian. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa cara mudah dalam meningkatkan kemampuan kolaboratif. 1. Aktif Mendengarkan Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kolaboratif seseorang adalah dengan aktif mendengarkan ide, saran maupun feedback yang diberikan oleh pihak lain. Walaupun sebenarnya mungkin kalian memiliki pemikiran pribadi terkait dengan proyek yang sedang dijalankan. Namun dalam suatu kerjasama tim, tak ada salahnya lho untuk mendengarkan ide dari rekan lainnya. Hal ini juga akan mempermudah menciptakan ide cemerlang pada diskusi yang sedang dilakukan. 2. Selalu Bersikap Terbuka Dalam bekerja sama akan melibatkan lebih dari satu orang dan untuk hal ini bersikap terbuka adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar kemampuan kolaboratif pribadi kalian lebih cepat mengalami peningkatan. Kalian bisa mencoba untuk lebih terbuka terhadap ide miliki orang lain. Terima setiap ide dan sikap secara terbuka jika memang ada suatu ide yang kurang cocok digunakan pada proyek yang sedang dijalankan. 3. Selalu Menjaga Komunikasi Selalu menjaga komunikasi merupakan salah satu hal penting yang bisa kalian lakukan dalam melakukan kerjasama. Misalnya ketika ada sesuatu yang kurang jelas dalam kerjasama maupun diskusi yang sedang dilakukan, maka kalian bisa mencoba untuk mengkomunikasikan dengan pihak lain. Hal ini berguna sekali untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman yang ada. Ketika kalian bisa melakukan tindakan tersebut secara konsisten, tentunya kemampuan kolaboratif akan turut meningkat seiring berjalannya waktu. 4. Mencoba Mengerjakan Proyek Baru Salah satu cara yang bisa kalian lakukan untuk meningkatkan kemampuan kolaboratif adalah dengan mencoba mengerjakan proyek baru yang berada di luar zona nyaman kalian. Dimana ketika kalian mencoba mengambil proyek baru di luar spesialis mu, maka kondisi tersebut akan memaksa kalian untuk lebih mengandalkan keahlian serta pendapat orang lain. Sebagai contohnya ketika kalian berfokus terhadap desain web dan memiliki kesempatan untuk menerapkan sistem baru. Gunakan saja kesempatan tersebut untuk menawarkan keahlian kreatif kalian yang pada akhirnya akan memberikan dorongan kepada kalian untuk bisa bekerjasama dengan pihak departemen lainnya. Dengan cara tersebut, kalian akan bisa lebih terbuka dengan cara kerja dan pola pemikiran orang lain yang memiliki keahlian lain dari yang kalian miliki secara pribadi. 5. Miliki Pemikiran Secara Terbuka Cara terakhir yang bisa kalian lakukan untuk meningkatkan kemampuan kolaboratif adalah dengan mencoba untuk membuka pemikiran pribadi terhadap hal-hal baru yang terkesan asing. Dimana untuk bisa menjadi kolaborator yang sukses kalina juga perlu untuk bersifat terbuka terhadap berbagai macam jenis ide dan teori baru. Hal ini karena tak jarang pihak lain akan mengambil kesimpulan yang berbeda dari diri kalian atau mengembangkan pendekatan yang berbeda dari visi proyek. Kondisi ini akan menjadi begitu penting buat kalian agar bisa mengakui kontribusi orang lain dan lebih mempertimbangkan ide tanpa memberikan penilaian buruk. Tentunya ketika kalian memiliki pemikiran terbuka juga akan membantu kalian untuk bisa bekerja sama dengan orang lain dan lebih produktif. Contoh Kemampuan Kolaboratif Setelah menjelaskan semua hal yang berhubungan dengan perilaku kolaboratif. Hal terakhir yang akan kita bahas bersama adalah contoh perilaku kolaboratif. Di mana sebenarnya sudah banyak contoh perilaku kolaboratif yang berada di lingkungan kerja maupun di lingkungan keseharian, tetapi mungkin kalian tidak menyadarinya jika kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan contoh perilaku kolaboratif. Nah, agar kalian tidak bingung lagi, berikut ini adalah contoh perilaku kolaboratif yang bisa dibaca selengkapnya. 1. Pembelajaran Per Kelompok Salah satu contoh dari perilaku kolaboratif adalah pembelajaran berkelompok. Dimana sangat penting untuk menetapkan grup permanen dengan anggota maksimal 5 orang. Jumlah anggota tersebut akan lebih memaksimalkan materi yang sedang disampaikan. Walaupun sedang dalam dalam pembelajaran berkelompok, para instruktur juga wajib banget mengukur kemampuan setiap individu yang pada akhirnya akan digabungkan dengan performa kelompok. Dibandingkan belajar secara mandiri atau individu, pemilihan metode belajar secara bekerja sama adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Dimana nantinya para anggota bisa beruban karyawan perusahaan yang akan saling bertukar pikiran sehingga memperkuat skill kerja sama dan komunikasi ataupun mempelajari hal baru dari pihak lainnya. Sebagai contoh dari tindakan ini adalah seperti acara workshop ataupun seminar yang ada di kantor. 2. Diskusi Antar Divisi Suatu perusahaan akan membagi tugas dan posisi kerja pada setiap divisi yang berbeda. Meskipun akan terjadi kerjasama antara divisi satu dengan lainnya. Namun ternyata juga ada lho divisi yang memiliki tugas tidak saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Meskipun sebenarnya hal tersebut bukanlah keadaan buruk, tetapi akan lebih baik jika mendekatkan satu divisi dengan yang lainnya agar bisa terjalin suatu diskusi secara terbuka jika memang ada kesempatan. Kondisi ini juga begitu mirip dengan problem solving bersama dengan grub divisi. Dimana diskusi yang dilakukan antar divisi akan bisa membuka jalan baru. Hal ini karena adanya masukan baru dari para pekerja dengan keterampilan yang berbeda. Misalnya pada divisi IT yang bisa diajak diskusi dengan divisi Digital Marketing untuk melakukan optimasi website agar SEO yang diunggah pada website bisa turut serta mendongkrak lebih banyak traffic. Nah itulah ulasan mengenai perilaku kolaboratif yang bisa kalian baca selengkapnya, mulai dari pengertian, jenis hingga contoh perilaku kolaboratif sudah dijelaskan secara lebih dalam pada artikel ini. Semoga semua pembahasan di atas, bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku tentang dunia kerja, maka kamu bisa mendapatkannya di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Hendrik nuryanto Rujukan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Tahun2020, juga dikenal sebagai, tahun pandemi, membawa banyak perubahan padanya. Perubahan yang paling berdampak adalah pada cara manusia bekerja, dan sebagai hasilnya, sejumlah besar bisnis menempuh jarak jauh dan pada belas kasihanAlat kolaborasi yang efektif untuk tim jarak jauh.. Alat kolaborasi ini cukup para penyelamat ketika datang ke bisnis mempertahankan keuntungan mereka dan
Teamwork & CollaborationMelakukan Kolaborasi Secara Virtual By STUDiLMU Editor Apa itu Virtual Collaboration? Virtual collaboration adalah metode kolaborasi antara tim virtual dengan menggunakan teknologi sebagai media komunikasi. Pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020, banyak perusahan melakukan sistem bekerja dari rumah atau work from home karena adanya pembatasan sosial atau social distancing. Ketika para karyawan bekerja di rumah masing-masing, maka pada akhirnya budaya bekerja pun berubah termasuk kolaborasi. Jika biasanya Anda melakukan kolaborasi dengan rekan kerja secara langsung, maka saat bekerja dari rumah kolaborasi pun berubah secara total. Ketika sebelumnya Anda bisa dengan mudah melakukan meeting rutin secara langsung, namun saat work from home, Anda dan para rekan kerja Anda harus menggunakan platform video conference seperti Zoom atau Google Meet, ditambah dengan hambatan-hambatan seperti signal WIFI yang buruk, lalu gangguan suara-suara dari lingkungan keluarga dan berbagai hambatan lainnya. Lalu, ketika Anda sedang menemui jalan buntu atau mau meminta umpan balik dari rekan kerja Anda, Anda bisa langsung menuju mejanya dan menanyakan langsung, sedangkan ketika Anda bekerja dari rumah, Anda harus menghubunginya melalui pesan atau telepon di mana juga terkadang akan membutuhkan waktu bagi Anda untuk menerima masukan atau umpan balik dari rekan kerja Anda. Kondisi pandemi Covid-19 yang membuat banyak perusahaan melakukan sistem work from home lalu melakukan virtual collaboration, lalu berdampak pula dengan tempat atau kantor yang biasa digunakan. Jika sebelumnya kantor fisik merupakan hal yang sangat penting, maka semakin berkembangnya virtual collaboration maka mulai bermunculnya pula virtual office. Virtual office adalah sebuah kantor virtual dimana mereka masih memiliki alamat fisik perusahaan dan pelayanan terkait dengan pekerjaan dan kantor, namun tanpa mengeluarkan sewa jangka panjang dan staf administrasi. Dengan virtual office, para karyawan bisa bekerja di mana saja tapi masih memiliki alamat surat menyurat, pelayanan penjawab telepon, ruang meeting dan video coference. Virtual office saat ini juga sudah banyak mulai bermunculan di Jakarta. Munculnya virtual office didasari dengan banyaknya pekerjaan remote selama pandemi Covid-19, atau bahkan sebelumnya karena banyak pekerjaan kreatif menggunakan sistem remote dalam bekerja. Virtual office dirasa menjadi solusi karena memang menyediakan sewa yang murah disertai berbagai fasilitas yang memadai. Dengan bermunculnya work from home, virtual collaboration dan berbagai pekerjaan yang berkaitan berbasis online, memunculkan kemungkinan di masa depan bahwa bekerja dapat dilakukan secara virtual, meskipun tidak semua pekerjaan dapat dilakukan secara virtual Alat untuk Melakukan Virtual Collaboration Dalam melakukan virtual collaboration, saat ini banyak aplikasi yang ada untuk menunjang pekerjaan secara virtual atau biasa disebut sebagai virtual collaboration tools, beberapa di antaranya yang bisa digunakan dalam bekerja secara virtual antara lain
. 15fja92g47.pages.dev/19815fja92g47.pages.dev/17215fja92g47.pages.dev/33915fja92g47.pages.dev/13915fja92g47.pages.dev/33915fja92g47.pages.dev/35815fja92g47.pages.dev/20115fja92g47.pages.dev/21815fja92g47.pages.dev/297
contoh alat kolaboratif online adalah