PuisiIni Untuk Kita Yang Telah Kehilang Ibu Tercinta
Ibu adalah seorang manusia di muka bumi ini yang sangat berjasa sekali dalam hidup kita, tanpa adanya ibu maka kita tidak akan terlahir kedunia ini, dengan jasa dan pengorbanan serta perjuangannyalah kita bisa dibesarkannya dengan baik dan sukses hingga sekarang ini, bersyukurlah bagi sahabat semua yang masih mempunyai ibu karena masih bisa dan masih ada kesempatan untuk berbuat baik serta menjaganya. Puisi adalah salah satu bentuk tulisan yang bisa menjadi salah satu curahan hati yang berisikan untaian kata indah yang bisa kita ungkapkan untuk ibu kita yang jauh disana. Semoga puisi ini bisa mewakili perasaan sahabat semua yang sedang merindukan ibu. Puisi Rindu Untuk Ibu Di Kampung Halaman Indah terbayang wajahmu Merdu lantunan nasehatmu Rindu akan cinta kasihmu Hangat kasihmu sehangat sang mentari Pancarkan sinar pelita di pagi hari Berjumpa denganmu kupeluk erat penuh cinta kasihmu Kaulah sosok ibu yang selalu ku rindu oh ibu,,, Ingatkah kau aku disini Anakmu yang jauh dari pelukmu Namun kau selalu dihatiku Ibu,,, Saat ku dengar sakitmu Tangisku tak tertahan Berderai dari pelupuk mataku Karena ku takbisa merwatmu Disini ku tahan rinduku Ku tahan tanganku merangkulmu Demi menjalankan kewajibanku Untuk memberikan kebahagiaan Di waktu akan datang Inilah Puisi Rindu Untuk Ibu Di Kampung Halaman yang kami sajikan, semoga bisa mewakili hati sahabat semua yang merindukan ibu.

Wanitawanita bunting berbaris di cakrawala, mengandung buah jalan raya. Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa. Puisi Chairil Anwar 'Senja di Pelabuhan Kecil' Hutan jadi bayang-bayang roh leluhur merasuki tubuh kutanam bambu biar hangat kampung halaman daunnya hijau. Sapardi Djoko Damono "Selamat Pagi Indonesia " Selamat pagi

kali dibacaKEPADA IBU DI KAMPUNG Dari sudut kota yang mengabur Mengapakah senyummu tak pernah gugur Tergambar setiap kali malam kehujanan Nyala perapian bagi jantung yang kedinginanAdvertisements Pabila sendirian Selalu kutemukan kalimat baik untuk menemui kau Meski dengan larik yang kacau Kaulah bagiku segala kicau Maka bolehkah aku menjadi hijau bagi pagimu Menjadi doa untuk kangen yang terus tumbuh? Yogyakarta, 2021. MENDAKI Kubutuhkan senja sore hari Untuk menerangi jalanan berlubang yang senyap puisi Ranting kering di tiap sisi Menumbuhkan pucuk-pucuk deduri Jika dalam waktu yang bersamaan Kakimu tersangkut bebatu Begitu juga hatimu tersandung kangen yang sungguh Gapailah hatiku segera Kulindungi kau dari ancaman segala bahaya Sebelum petang tiba Kita mesti sampai di puncak bersama Mengistirahatkan lelah dari sepi yang berliku Sambil lalu Mengabadikan cahaya bulan yang jatuh Yogyakarta, 2021. PERIHAL DINI HARI Kini aku mengerti Mengapa ayah seringkali terbangun dini hari Bersandar di kursi yang sebenarnya tak pernah kami duduki Memutar instrumentalia rumit Dan tersenyum memandang cahaya langit Sebegitu cintakah ia pada malam Sampai harus merayakannya sendirian Tapi Kosong Setiap kali kuintip dari daun pintu Ternyata ayah menggali lubang tak hanya satu Di halaman Biar bangkai hujan tak ketahuan Agar dadaku merdeka dari kesedihan ; ternyata ayah adalah malam itu sendiri Memelukku dengan tangan-tangannya yang sembunyi Yogyakarta, 2021. ilustrasi Ibu dan Anak Karya Subroto; PuisiKata Kata Rindu Masa Kecil Dan Kampung Halaman Youtube Neon Signs Kangen Neon . Semoga Bermanfaat Yuk Difollow Taubatters Yuk Difollow Taubatters Motivasi Kata Kata Bijak Kata Kata . Yang Saat Ini Rindu Ibu Dan Tidak Bisa Pulang Kampung Nyakinlah Pilihan Ini Adalah Yang Terbaik Jika Setuju Tekan Kekuatan Doa Kutipan Agama Ibu Di Surga
Kumpulan Puisi Ibu, via Ibu’, merupakan sosok yang paling indah nan agung di dunia ini. Bagaimana tidak, ia yang mengandung selama 9 bulan, melahirkan dengan penuh perjuangan dan bertaruh nyawa, sampai mendidik dan membesarkan. Lalu, bagaimanakah bentuk kita untuk mengucapkan terima kasih dan rasa cinta terhadapnya? Salah satu bentuk yang terindah yang mengungkapkan betapa berterimakasihnya terhadap sosok ibu adalah melalui puisi. Yaps, dengan untaian kata indah dan penuh makna yang tulus, hal sederhana ini tentu bisa membuat ibu bahagia. Setelah Kamu mengetahui bagaimana cara membuat puisi yang baik, maka berikut ini contoh puisi ibu yang penuh makna. 1. “Di Dekat Tanjung, Ibu Berdoa” Wahai ibu, wajahmu bagai luasnya tanjung Saat langit dan tanganmu terkhatub oleh sujud mendoakan segala jarak yang membentang sekalipun bumi bagaikan perutmu ketika lapar mengharap anak baru supaya kau tak kesepian lagi untuk menemani laut sebab, anak kandungmu ini telah menjadi batu karang diam dan mengeram dosa dengan deretan doa yang menanjak jauh memukul-mukul dengan keras dinding dari rumah Tuhan berharap agar ia melepas hujan yang lebat serta mendinginkan segala amarah nan usia keringmu Puisi ibu ini, menggambarkan sosok ibu bagaikan laut yang terbentang luas. Namun menjadi kesepian, sebab anak-anaknya telah tumbuh besar dan mencari jalannya masing-masih. Sehingga dalam puisi ini juga dituliskan, bahwa ia membutuhkan anak baru untuk menemani kesepiannya. ~0 ~ 2. “Terima Kasih Ibu, Bapak” Ibu.. Kau bagaikan peri dunia yang sangat indah Cintamu yang begitu tercurah.. Kasih sayangmu yang sangat melimpah.. Bapak.. Kau bagaikan ksatria berkuda yang paling sakti.. Sungguh besar pengorbananmu bahkan terperi Semua tenaga kau korbankan Demi masa depanku yang cemerlangnya nanti Terima kasih ibu, terima kasih bapak.. Puisi ini tak hanya diperuntukkan untuk ibu saja, namun juga untuk bapak yang telah berjuang mencari nafkah demi masa depan anak-anaknya. Yaps, dalam hidup ini, yang patut dihargai tak hanya ibu saja, melainkan juga bapak. ~0 ~ 3. “Bahagia Untuk Ibu dan Bapak” Aku berpikir.. Bahwa bahagia telah kudapatkan.. Namun ternyata ku terjatuh lagi sebab ketidakpastian.. Tuhan.. Janganlah engkau biarkan debu untuk halangi langkahku.. Janganlah engkau biarkan angin untuk membawa mimpiku.. Namun, biarkanlah aku untuk merengkuh banggaku.. Supaya ibu dan bapakku dapat tersenyum haru.. Puisi tentang ibu dan bapak ini, memiliki makna yang dalam. Dimana sosok anak ini meminta pada sang pencipta agar ia bisa membahagiakan kedua orang tua yang telah mendidik dan merawatnya sejak kecil. ~ 0 ~ 4. “Syair untuk Bunda” Sepetik syair yang kunyanyikan Hanya untukmu yang penuh dengan kasih sayang Dengan nada yang penuh dengan syukur ini Serta atas segala tetesan kasihmu padaku Kau mampu menghapus sedihku Bahkan kau memberiku mimpi yang indah Dengan segala doa Kau ajari aku budi pekerti Namun, nyatanya apalah yang dapat kuberi untukmu Bahkan, seribu bintang pun tak sanggup untuk balas segala cinta dan pengorbananmu Yang dapat kuberi hanyalah, sebuah tangis nan kecewa saja bagimu Bunda, dengarkanlah syair yang tak seberapa ini Sampai ku mendapatkan ampun darimu Sampai ku bisa katakan Bahwa aku sangat mencintaimu Ungkapan rasa bangga dan bahagia karena memiliki ibu yang sangat sempurna. Sebab apapun pasti akan dilakukan ibu, demi kebahagiaan anaknya. ~0~ 5. “Dia…..Ibuku” Ketika purnama yang sempurna Benderang dengan cahayanya yang mampu menyinari samudera Saat itu, terlihat seorang wanita yang sedang menderita Bahkan teriakannya mampu mengguncangkan nusantara Hanya demi sang buah cinta yang tercinta Dia begitu meradang Ia begitu mengerang dengan bangganya Wahai dunia, apakah engkau tahu Siapakah wanita yang hebat itu Dia adalah ibuku Sosok ibu memang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Pengorbanannya sungguh besar dan amat sangat penuh dengan perjuangan. Puisi ini menggambarkan bagaimana kuatnya sosok ibu dalam mendidik anaknya. ~ 0 ~ 6. “Dari Kartini Buat Ibuku” Raga Kartini sudah lama pergi menuju pangkuan sang Ibu Pertiwi Namun, tetap jiwa yang ambisi Kartini bukan berarti gugur dengan jasad Tetapi bersemayam dalam sesosok diri Diri seorang ibu yang bukan dari golongan darah biru ia susui Dengan membawa pesan nan amanah dari sang Kartini Padaku ia telah berjanji … Agar menghantarkanku menuju gemilang prestasi Bahkan ia juga telah menjadi benteng untuk diri ini Di tengah gurun pasir tiada air Puisi ibu ini, menjelaskan bahwa sosok kartini yang telah tiada digambarkan dari sosok ibu yang telah melahirkannya. Yaps, sosok semangat, pejuang, serta kebaikannya ada dalam diri ibu sang penyair puisi tersebut. ~ 0 ~ 7. “Betapa Berartinya” Kecil nan mungil… Terlihat sangat lembut ketika Kamu mengusapnya,,, Jemari-jemari nan lembut,,, Telah menampakkan keceriaannya ketika matahari menjulang tinggi,,, Memandang dari jauh disana yang terlihat sangat terang Yang tak nampak gelap gulita lagi,,, Kini telah mulai tampak dan mengucapkan kata-kata,,, Dan Si mungil pun telah mulai memanggilnya,, Yang pertama serta nan tama yang di lantunkan Lantunan hanya untuk sang pejuang, Ya, pejuang kehidupannya Sekarang lafalnya pun telah semakin Serta sosoknya pun kian mulai hangat Puisi ibu ini menggambarkan sosok ibu yang penuh dengan kasih sayang. Bahkan sosok ibu ini mampu menjadi penerang di kala gelap. ~ 0 ~ 8. “Pada Ibu” Ketika adzan telah berkumandang, Untuk memanggil semua umat, Tenang jua alunan nada suara sang imam, Melontarkan alunan untuk mengingatkan insan kepada pencipta, Secara perlahan suara memasuki ke telinga, Seolah tak ingin untuk menyinggung segala rasa, Tenang dan seolah tak terjadi apa pun, Namun ketika kata telah tersusun dalam minda, Nyata ucapannya itu mampu menusuk masuk ke dasar jiwa, Tanpa dipinta oleh air yang mengalir Puisi ibu ini, menggambarkan sosok ibu yang mencintai dengan penuh kasih sayang. Bahkan ketika ada masalah pun, ia tetap tak mengabaikan anaknya. ~ 0 ~ 9. “Terima Kasih, Ibu” Ibu Adalah sosok wanita yang ayu nan perkasa Sebagai pengharum dari langkah yang menggapai asa Bagaikan bintang yang bersinar terang Yang menghiasi langit begitu indah ketika malam hari Ibu, Kau sangat kokoh nan sekuat benteng Kau sangat lembut nan sehalus sutra Meskipun kau penuh dengan luka nan tersiksa Kau, tetap selalu tersenyum dan menabur kasih sayang Ibu, Tempatku untuk berkeluh kesah Tempatku untuk mengadu rasa kesakitan Tempatku untuk bersandar ketika lelah Kau selalu ada di setiap aku membutuhkan Puisi tentang ibu ini mengungkapkan bahwa ibu merupakan tempat segalanya untuk mencurahkan perasaan anak. Namun ingat! Bahwa ibu bukan hanya tempat mengadu kesusahan saja, namun juga tempat berbagi kebahagiaan. Jadi, jangan hanya mengingat ibu ketika sedang susah saja, melainkan juga datang pada ibu ketika mendapat kebahagiaan. ~0 ~ 10. “Ibuku” Ibu, Pengorbananmu begitu sangat suci, Segala pengorbanan yang kau berikan, Dibandingkan hati yang murni , Yang sangat tulus untuk kami. Ibu, Segala rintangan berhasil kau hadapi, Segala dugaan berhasil kau tempuhi, Tanpa disertai rasa mengeluh meski sekali, Engkaulah inspirasi untukku. Ibu, Engkau sangat tabah untuk menabur jasa, Meski ragamu tersiksa, Meski hatimu terluka, Demi segenap keluarga yang tercinta kau cintai. Ibu, Aku sungguh mengagumi ketabahanmu, Aku sangat mencintaimu Sosok ibu, memang menjadi sosok yang paling hebat dalam kehidupan. Segalanya dapat ia berikan demi kebahagiaan anak-anaknya. Dan dalam puisi cinta ini, mengungkapkan rasa terima kasih atas segala hal yang telah ia berikan. ~ 0 ~ 11. “Setitik Kebahagiaan” Aku dilahirkan atas dasar penuh perjuangan Dibesarkan oleh penuh kasih sayang Dididik oleh cinta nan kelembutan Sebab itu….. Sebelum segala pergi Sebelum segalanya sirna Sebelum segalanya berpulang Aku hanya ingin memberikan setitik kebahagiaan Kebahagiaan, layaknya pernah aku terima. Terima Kasih Ibu . Bagi Kamu yang masih memiliki ibu, maka bahagiakanlah ia sebelum benar-benar pergi jauh ke surga. Sebab jika ia telah tiada dan kau belum sempat membahagiakannya, maka Kamu akan menyesal. ~ 0 ~ 12. “Kerinduan” Kami sangat sedih untuk melepasmu pergi, Namun bagaimana lagi, sebab kami pun tak kuasa Untuk menahanmu agar kau tak pergi… Sungguh yang tersisa saat ini, hanyalah sebuah kehampaan, Kedukaan yang sangat meranggas buas, Yang menyisakan sayatan-sayatan luka Yang kian menganga nyata… Ibu, Hanyalah ratap nan harap yang kami miliki Salah satu kesedihan yang paling mendalam, bahkan separuh jiwa menghilang adalah ketika ibu meninggal dunia. Dan salah satu hal yang akan terus dirasakan anaknya adalah rindu terhadap kehadirannya. ~ 0 ~ 13. “Kerinduan” Gerimis telah turun membasahi tubuh Rinainya yang jatuh jadi tangisan pada mataku Rasa ini menjadi membeku… Membantu untuk mengingat tentang kisah lalu Ketika aku masih lincah nan lugu, Waktu aku masih kecil.. Biarlah aku untuk nafasku dan bercerita tentangmu Bersajak indah untuk memanggil namamu Ibu.. Aku sangat merindukanmu Aku sangat-sangat rindu.. Rindu akan masa itu.. Rindu ketika kau ibu menimangku.. Serta berbisik untuk merajut doa dalam sanubariku.. Semoga engkau disana selalu tersenyum bahagia.. Doa anakmu ini akan selalu menyertaimu.. Puisi cinta ini, juga mengungkapkan rasa cinta yang amat dalam untuk seorang ibu yang telah meninggal dunia. Terisyaratkan, harapan nan doa agar beliau selalu bahagia di surga. ~0 ~ 14. “Ibu yang Hebat Untukku” Tuhan telah menciptakan ibu yang sungguh hebat,, ibu yang tak pernah akan menua,, Sebab senyumannya layaknya cahaya ,, Bahkan hatinya bagaikan emas,, Pada matanya terpancar akan sinar bintang nan berkilau,, Pada wajahnya ada sejuta bunga yang sangat indah,, Tuhan telah menciptakan ibu terhebat,, Yang ia berikan untukku,, Puisi ibu ini, menggambarkan sosok ibu yang sangat sempurna. Bagaikan cahaya yang menerangi, serta wajahnya yang selalu bercahaya. ~ 0 ~ 15. “Berjuang Untuk Ibu” Aroma rerumputan,, Telah mengantarkan pada pagi yang hening,, hening sangat hening,, sampai kemudian matahari pun mengeluarkan kekuatannya,, semua sinarnya yang bebas nan liar,, jalan panjang pun menjadi amat terasa,, dan terkadang berliku,, terkadang jua curam,, tetapi aku pun terus berjuang,, demi menggapai masa depan dan ibuku,, Puisi ibu ini mengungkapkan bahwa segala perjuangan anaknya, hanya demi ibu tercinta. ~ 0 ~ 16. “Ibuku” Angin telah menerpa,, Jauh berada dari dasar batin,, Dengan menggenang haru,, kusematkan sebagai tanda kasihmu,, sampai aku mati,, diriku kan selalu mendoakanmu,, sebab segala yang telah kau lakukan tidak sebanding,, itukah yang membuat diriku kesal,, aku ingin mampu untuk membalas segala kebaikanmu,, aku pun ingin sekali untuk bisa membahagiakanmu,, jadi, bahagialah wahai ibuku,, Jika dibandingkan dengan apa yang telah kita berikan pada ibu, maka itu tak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah diberikan oleh ibu. ~ 0 ~ 17. “Guru Samudera” Kita bagaikan tuna muda yang berada di tengah samudera, Tak tahu apa pun melainkan koloni saja, Spesies luar yang begitu sangat asing, Dunia telah ramai nan kejam, serta selalu bising, Kau membuka dengan sebuah pena, Tabir misteri dari generasi kita, Kau kata itu semuanya adalah cakrawala, Luasnya ilmu dari Sang Pencipta, Jubahmu sudah memudar wahai bu, Namun jasamu bagiku, menjadi jalan kemakmuran hidupku. Selamanya .. Bagi beberapa orang, menulis puisi memang bukan hal yang mudah, sebab kiasan, makna dan diksinya harus tepat agar mampu menyajikannya dengan sempurna. Nah, bagi Kamu yang belum pandai menulis puisi, maka berikut ini cara menulis puisi tentang ibu yang mudah! Cara Menulis Puisi Tentang Ibu Secara umum, hal pertama yang harus dilakukan ialah menulis apa saja daftar ide yang dapat menarik inspirasi Kamu. Dalam hal ini, cobalah memikirkan apa memori yang terbaik bagi ibumu?., Misalnya apa yang membuat ia mengingat sesuatu tentang kalian, atau juga bisa membandingkan ibumu dengan hal lain yang sama indahnya. Misalnya membandingkan dengan matahari sebagai sumber kehidupan, atau bagaikan berlian yang sangat berharga. Nah, untuk lebih mudahnya, berikut ini langkah-langkah membuat puisi ibu 1. Bentuk Puitis yang Hendak Digunakan? Setelah Kamu menentukan tema apa yang akan dibuat, maka langkah berikutnya ialah adalah meneliti secara online, dengan melihat contoh bagaimana gaya puitis yang menjadi inspirasimu. Dalam hal ini, Kamu bisa melihat bagaimana contoh format yang baik atau yang diinginkan. Selain itu, mencari inspirasi secara online ini juga diperlukan agar mengetahui bagaimana teknik membuat puisi, mulai dari yang sederhana hingga yang paling rumit. Mengingat, menulis puisi memang harus menggunakan teknik tertentu, sebab harus menggunakan kiasan, diksi, konotasi, serta tata bahasa yang baik, agar mudah dipahami. 2. Mulai Menulis Puisi Ibu Setelah mengetahui tema serta gagasan puisi ibu yang akan ditulis, maka sekarang mulailah untuk menulis. Untuk mendapatkan inspirasi yang baik agar dapat merangkai kata, maka pilihlah tempat yang benar-benar tenang dan menjadi sumber inspirasimu. Misalnya duduk di taman, atau juga bisa menegarkan musik sembari melihat foto-foto tentang ibu yang penuh dengan kenangan. Dalam hal ini, kuncinya adalah pilih tempat yang paling tenang dan jangan sampai ada yang mengganggu. Setelah mendapatkannya, maka langsung bisa mulai merangkai kata untuk membuat puisi. 3. Mengedit, agar Puisi Menjadi Sempurna Bila telah selesai menulis, cobalah untuk membaca dan mengeditnya kembali. Baca bait demi bait, hingga puisi menjadi sempurna. Perlu diketahui, bahwa mengedit puisi merupakan hal yang normal dalam hal kreativitas. Sebagai saran lagi, mengedit puisi ini jangan dilakukan di waktu yang sama, atau tepat setelah Kamu selesai menulis. Melainkan, esok atau lusa baru Kamu mengeditnya kembali. Memberikan jeda hari dalam mengedit puisi bertujuan, agar inspirasi atau pikiran Kamu menjadi fresh kembali. Sebab merangkai kata indah puisi memang membutuhkan waktu yang cukup lama agar menciptakan puisi yang sempurna. Perlu diingat, bahwa menulis puisi untuk ibu bersifat sangat pribadi, sehingga harus ditulis dengan penuh makna dan ketulusan. Setelah selesai menulis, maka saatnya puisi diberikan pada ibu, dan ketika memberikannya jangan lupa mengucapkan terima kasih. .. Puisi ibu ini mengungkapkan bahwa ibu adalah segalanya bagi anak. Bahkan kunci sukses dari anak adalah tergantung ibunya. Ya, ibu adalah sosok yang paling penting dalam kehidupan. Ia, menyerahkan segalanya demi anaknya. Lagu Tentang Ibu, Surga di Telapak Kakimu Bagus buat kamu baca juga Ucapan Selamat Hari Ibu yang Menyentuh Hati Kado untuk Hari Ibu Namun terlepas dari hal tersebut, ingat bahwa ayah pun turut andil dalam kehidupanmu. Jadi, ketika membahagiakan ibu, jangan lupa untuk membahagiakan ayah juga.
WS. Rendra adalah penyair, dramawan, pemeran dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia. Beliau lahir di Solo, Hindia Belanda, 7 November 1935 dan meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun. Sejak muda, dia menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa.

Puisi sedih untuk ibu yang jauh di kampung adalah rangkaian kata kata untuk ibu tersayang dan cerita puisi untuk ibu yang jauh di kampung, menjelaskan kerinduan seorang anak kepada ibu dikampung cerita puisi rindu untuk ibu dalam untuk ibu yang jauh di kampung yang dipublikasikan berkas puisi, apakah puisi sedih untuk ibu yang jauh dari anaknya bercerita seperti puisi untuk ibu sedih menyentuh hati atau puisi sedih untuk ibu yang sudah lebih jelasnya puisi sedih menyayat hati untuk ibu, disimak saja puisi ibu berikut ini berjudul emak dalam bentuk puisi prosa Oleh Titis Arkadewi PanuluhSemilir angin menyapa senja temaram, terbayang seraut wajah tua merenung gelisah,rinai air mata teteskan rindu, mengalir deras di antara balutan kulit keriputmuLamunan goreskan khayalan pilu menyayat, perih luka tiada berdarah, sendiri menelusuri lorong panjang berujung kehampaan, bilakah bahagia kudapatEmak maafkan, dua dasawarsa kutinggalkan huma tua di atas bukit kapur, kubawa mimpi setinggi langit tanpa restumu, bertahun wujudkan impian belum juga berkenyataanMerenda waktu di negeri seberang, memintal hari-hari berpayung terik mentari, mengejar sejumput impian bahagia persembahanku nanti, tatkala bersimpuh dalam dekap hangatmuKetika dulu angkuhku berontak, menepis lembut nasehat menahan, di balik kesedihan tersungging senyuman meneduhkan jiwa, bagai mata air di mana mengalir ribuan kebajikan menghias bibir bijakmuKaulah pemilik surga di telapak kaki, yang setia menjejak langkah di waktu pagi dingin, pun siang bermandi peluh membanjiri raga, hingga malam menjaga buah hati, kasih sayangmu mengucur ribuan berkah illahiLetih lunglai kakiku menapaki asa di tengah gelombang kejam kehidupan, impian indah luluh lantak, bilah pendayung terlepas dan layar tak terkembang, takdir mengapung tanpa arah tujuanSerupa berenang di lautan luas haus tetap kurasa, dahaga dekap belaian juga tiupan doa menghembus ubun-ubun dua dasawarsa silamMenatap jingga merajut senja sunyi, terucap sebait doa mohon ampunan Tuhan, ingin kututup lembaran kelamEmak, esok aku pulang

Tinggalkampung tinggal halaman Tinggal tepian tempat mandi Bintang Barat terbit petang Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal jalan, Puisi DIPONEGORO Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api
Kangen Ibu 1 di tengah belukar baja, hutan beton yang merajam dada aku ingin kembali ke pelukanmu, ibu betapa perihnya mengenang bau gerai rambutmu, belai lembut tanganmu dan putih kasih matamu bayanganmu, ibu. melindap di hati seperti mercu suar melambai pada para mualim yang sunyi seperti bulan langsir di kaki malam yang pernah beranjak ke pagi seperti pelangi melambai di tepi horison mengucap selamat tinggal pada hujan pelukanmu masih terasa di lenganku yang selalu ringkih jauh dari tanganmu sedang sampanku makin jauh melaju meluncur dalam kabut yang tak pasti O, kangen yang tak pernah damai dalam hati membuat lambungku nyeri tak bisa lagi menemani ibu menanak nasi atau mendendangkan kinanti ibu, kangenku kini jadi uap terbang perlahan meninggalkanku sendiri dalam perjalanan tak pernah selesai wajahmu berada di tapal batas kampung halaman sedang aku berdiri di seberang tapal batas pesisir lain ufuk yang berbeda, begitu luas dan sunyi sampanku meluncur di tengah belukar baja dan hutan beton peta yang tak miliki batas saat tanganmu begitu jauh melambai melepaskanku dari mata air tempat menyusu perih kangen membiakkan pilu tanpamu, ibu, aku nahkoda tak berlampu tanpa pelampung dan dayung tak bisa menerka cuaca, angin, dan daratan ibu, ingin kukenalkan kenangan tentangmu Kangen Ibu 2 mendekap kangen ibu seperti menatap rimbun ingatan kangenku tak berucap jadi isyarat yang samar berasap o, alangkah gairahnya memuisikan seribu tahun kangen ini, ibu hanyalah puisi yang sanggup merumuskan kangen hanya puisi yang sanggup mengabadikan kangennya anakmu. Puisi Kangen Ibu Karya Tjahjono Widarmanto
PUISI: MENARI DI LINTASAN PELANGI. Pada tanah basah tempat kita berpijak. "Sebagaimana setiap kisah pilu dituturkan," katamu perih,"Seperti inilah. kita menjalani setiap detak waktu dalam rinai hujan dengan rasa sesal. sekaligus menghapus tetes airmatamu jatuh tak terlerai. "Sebagaimana setiap cerita dikisahkan," kataku lirih
Puisi anak rantau merindukan kampung halaman. Kangen, kesepian, sendirian merupakan hal yang akrab dialami oleh anak rantau yang jauh dari orang kampung halaman demi mencari karena menuntut ilmu sehingga perasaan rindu dengan orang tua, keluarga serta sahabat yang berada jauh di kampung halaman sering mereka rasakan saat saat beginilah terkadang tercipta puisi anak rantau buat ibu dan tetapi walaupun berjauhan, anak rantau umumnya memiliki ketabahan yang kuat, walau pun berada jauh dengan kedua orang tuanya namun untuk mengibati rasa kangen seringkali puisi anak rantau buat ibu dan ayah terkadang diapresiakan untuk mengingat kampung rantau umumnya mereka pergi jauh karena ingin hidup mandiri, ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan mencari jalan kehidupan umumnya Anak rantau tak ingin menggantungkan hidup kepada kedua orang tua atau pun kepada saudaranya, mereka mencari cara sendiri, berjuang dengan berbagai menggapai yang hal diinginkan terutama untuk bertahan hidup walau pun jauh dari orang tua dan sanak saudara di kampung halaman sehinga hanya puisi anak rantau buat ibu dan ayah yang terkadang jadi pengobat anak rantau bukanlah perkara yang sederhana sebab jauh dari kedua orang tua, sedih terkadang menjadi teman, hati menjerit sebagai sahabat dikala menghadapi masa masa sulit yang mau tidak mau harus di jalani,Akan tetapi dengan ketabahan hati masalah seperti ini dapat di takluk dengan kesabaran serta kemapanan jiwa menghadapi berbagai macam permasalahan mengapa sering kita mendengar kata kata anak rantau tak boleh sakit, anak rantau tak boleh cengeng sebab mereka memang mempunyai ketabahan hati serta jiwa yang kuat menghadapi berbagai permasalahan yang di hadapi di kampung hal yang sering dirasakan adalah kesendirian yang jauh dari orang tua di kampung halaman, hal yang seperti ini sering dirasakan anak rantau atau seorang perantau sehingga ketika kangen ibu dan ayah hanya untaian puisi anak rantau buat ibu dan ayah yang jadi pengobat apa yang sedang dirasakan sebenarnya sangat jarang diungkapkan kepada orang tua. Dan bila tiba saatnya berkumpul bersama keluarga, itu merupakan kebahagiaan sejati yang sebenarnya seorang anak ketika pulang kembali ke tanah rantau, rindu, kesepian, kangen dan merindukan hal hal indah di kampung, akan kembali menjadi sahabat di kampung berkaitan dengan kata kata tentang anak rantau puisi puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah tema puisi anak rantau merindukan kampung halaman yang diantara juga terselip puisi sedih anak rantau untuk ibu .Berikut ini adalah daftar judul puisi puisi anak rantau merindukan kampung halaman diterbitkan antara lainPuisi rantauPuisi aku di rantauPuisi rindu kampung halamanPuisi dusunPuisi aku rindu tanah rantauLima judul tema puisi anak rantau yang menceritakan tentang kerinduan kampung halaman seorang anak rantau yang dapat juga dijadikan contoh puisi puisi anak rantau buat ibu dan Anak Rantau Rindu Kampung HalamanTentu semua anak rantau merindukan kampung halaman karena kampung halaman adalah saksi sejarah masa masa kemaren puisi tentang rindu kampung halaman telah terlebih dahulu menghiasi blog puisi dan kata bijak, dan kali ini masih puisi tentang kampung halaman, akan tetapi dengan tema puisi anak rantau rindu kampung halaman,sebagaimana diketahui pengertian anak rantau artinya; orang yang mencari penghidupan di negeri atau daerah lain atau pergi mencari penghidupan ketempat yang kampung halaman merupakan bagian hidup dari seorang anak perantauan yang merindukan kampung halaman yang jauh kita simak saja puisi tentang anak rantau merindukan kampung halaman yang diantara terdapat kata kata puisi anak rantau buat ibu berikut RantauOleh Andika RiskiLambaian daun tebuMenguratkan seulas senyumMelepas aku pergiDi temani dinginnya pagiMak, restumuPak, doamuKasih, iklasmuBulir bening mulai menetesBergelayut layaknya bunga katesMemandang fajarRindu yang mulai terbayangEmbun membasuh dahagaMelepaskan penatDan mulai membawa ceritaTunggu akuDoakanAku pasti pulangKampungkuBaca Juga Puisi Indah Tentang Pelangi SenjaPUISI AKU DI RANTAUOlehAndikaDengan tintah hitam tangan ini menari-nariSelembar kertas tumpuan imajinasi hatiMeski terkadang air mata berurai membasahiBegitu pahit hidup yang harus di lewati sendiriBagaikan berjalan dibara api tanpa alas kakiPanas udaranya mencekik sampai ke lubuk hatiBegitu nasib anak rantau yang kepedihan datang silih bergantiBertahun-tahun sudah hidup di rantau orangRela tinggalkan kampung halaman yang tersayangRela jauh dari kasih sayang kedua orang tuaHanya untuk mencari sebongkah ilmuHidup di rantau orang tanpa sanak saudaraLaksana seorang anak yang tinggal sebatang karaHidup penuh tantangan dan bahaya di depan mataSeakan dikelilingi jurang yang curam dan binatang karnivoraNamun tak ada rasa takut di dalam jiwaDemi kebahagiaan dan senyum keluargaRasa takutpun sirna dan berubah menjadi kekuatan yang nyataKadang rindu membelenggu jiwaDikala kesunyian menikam hitam bola mataNamun do'a keluarga menjadi pengobat laraDalam meniti kehidupan dunia panaMeskipun hinaan dan caci maki yang di dengarNamun itu tak menjadi penghalang dalam berlayarKarena hinaan menjadikan aku seorang yang tegarKarena caci maki menjadikan ku orang yang sabarUntuk menempuh perjalanan hidupSatu harapan yang membuat diriUntuk tetap bertahanPUISI RINDU KAMPUNG HALAMANOleh Sofyan Hadilama aku merantaubelasan tahuntiap detik rindu pulangrindu kampung halamanlalu ku pulangjauh dari kampung halamanbegitu jauhnya sampai ku mengirarantau itu kampung kelahirankumemang bukanaku kumpulkan bekalhari demi harijam demi jamdetik demi detikingin pulang ke kampung kelahiransampai aku tiba di sanaaku tiba di sanakampung kelahirankusemua berkata aku pulangtapi hatiku tidakdunia ini cuma perantauan, batinkukampungku jauh di akhirat sanatempat sebenar-benarnya pulangrindu itu memang anehBaca juga Kumpulan Puisi Tentang AlamPUISI DUSUNOleh putri kinantysesayup sunyiditelan rindukampung halamanjauh di tanah seberangsawah ladang dan pematangmengukir malampusara orang-orang tercintapusara cintasurau sepidan halaman sekolahsaling melesak pilutak terjamah waktumemintal hariasa membaur kasihdi rantau inihidup berbayang kenangdusunku nan jauh....Puisi Aku Rindu Tanah RantauOleh Nasta'in Achmadsewindu lamanyamencecap kesunyianmencabik nyanyian-nyanyian waktudalam tabir merah jambuadalah sepersekian dentuman hari bersamamu, ibuaku merindukan jalanandebu yang tersenyumberkoar-koar kaki limamenetas logam nan legamaku merindukansecangkir gurauan anak ilalangbukan anak kota yang berkutangaku merindukan tanah rantaukhatulistiwaselaksa api menelan wajah yang kosongaku merindukanmubala tentara pasukan tua yang hebat adalah dia yang merelakan anaknya pergi merantau mencari penghidupannya sendiri, sebab dia tahu bahwa melepaskan anak untuk pergi ke Kampung atau Negeri orang. merupakan awal dari anaknya mencoba, membuat pintu kenyataan, tak semua anak rantau dapat berhasil, akan tetapi dengan restu kedua orang, apapun akan dapat menjadi berkah, teruma bagi anak rantau, yang mencari nafkah di negeri kehebatan orang tua yang rela melepaskan anaknya demi mendapatkan pengalaman hidup yang lebih banyak dibanding tinggal dan hidup bersamanya, memberi sebuah kepercayaan besar kepada anak untuk meraih kesuksesan di luar zona nyaman bersama kedua orang dan saudara juga Puisi Sebelum Senja MemudarDemikianlah puisi anak rantau merindukan kampung halaman. Simak/baca juga puisi anak rantau buat ibu dan ayah yang lain di blog ini, semoga puisi tentang kampung halaman diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa pada judul puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung. MahasiswaKKN UPI kelompok 64 melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sebagai salah satu program kerja KKN di bidang pendidikan. Di hari terakhir, mahasiswa mengadakan perlombaan untuk memeriahkan kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan dan sebagai bentuk apresiasi kepada para siswa SD Muhammadiyah 3, salah satunya adalah perlombaan membaca puisi yang dilaksanakan antar kelas 5 pada hari Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 104016 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826ee8dafdb7ea • Your IP • Performance & security by Cloudflare .
  • 15fja92g47.pages.dev/152
  • 15fja92g47.pages.dev/252
  • 15fja92g47.pages.dev/376
  • 15fja92g47.pages.dev/20
  • 15fja92g47.pages.dev/76
  • 15fja92g47.pages.dev/129
  • 15fja92g47.pages.dev/335
  • 15fja92g47.pages.dev/184
  • 15fja92g47.pages.dev/265
  • puisi kangen ibu di kampung